Penulis: Hamka Riau Kategori Buku:
Rating

HITAM PUTIH ANNAS MAAMUN (Sebuah Testimoni)

Bunga Rampai Untuk Bapak Pembangunan Rokan Hilir

Penulis: Hamka Riau

Editor: Mohd. Rafi Riyawi

Layout: Joni WR

Desain Sampul: Mohd. Syukri Khoiri

ISBN: 978-602-61815-2-7

 

Apa yang ada dalam benak kita ketika menyebut “Rokan Hilir”? Benar, pasti ingatan kita langsung tertuju ke: Annas Maamun dan Negeri Seribu Kubah. Tidak bisa tidak, di era kepemimpinannya sebagai Bupati Rokan Hilir selama hampir 2 periode –lah kabupaten ini dibangun dan menjadi maju. “Diktator” memang. Tapi dengan tangan besinya lah Rokan Hilir bisa bangkit dan terkenal dimana-mana. Setiap kecamatan dibangun. Akses jalan dibuka. Jembatan didirikan sehingga tidak ada lagi kampung terisolir. Semuanya dikerjakan oleh Annas Maamun ketika menjadi Bupati. Bupati satu ini meski telah berumur, tapi semangatnya membara. Tak pernah kenal kata letih. Tenaganya melebihi tenaga para pemuda. Otaknya melebihi otak para intelektual.

Namun, siapapun diktatornya, semua harus ditangannya. Apa saja pekerjaan harus dia yang mengawasi. Emosi tak terkontrol, penuh dendam, dan suka berkata tidak pantas. Sifat inilah yang membuat seorang pemimpin mendapat musuh yang bahkan musuh tersebut berasal dari dalam. Dari jajaran pemerintahannya. Di satu sisi, mungkin rakyat membelanya. Tapi, di sisi lain ada kekuatan tersembunyi yang diam-diam ingin menghancurkan-nya. Itu lumrah terjadi dan kita bisa menyaksikan banyak pemimpin dunia yang merasakan hal itu.

Terkadang timbul pertanyaan pada diri sendiri: “Seandainya bukan Pak Annas yang jadi bupati, apakah Rokan Hilir akan seperti sekarang?”. Jawabannya bisa relatif tergantung dari sudut pandangan masing-masing. Tapi, Annas Maamun telah memberikan bukti secara regional maupun nasional bahwa pada saat kepemimpinannya Rokan Hilir berkembang pesat. Terlepas dari segala carut marut, cacian, makian, pujian dan sebagainya, Rokan Hilir telah dikenal luas.

Buya Hamka Riau, salah seorang tokoh Rokan Hilir merasakan langsung sikap, tingkah dan sifat Pak Annas. Dalam buku ini Buya menceritakan apa yang beliau lihat saat dekat dengan Pak Annas. Apa yang beliau tulis dalam buku ini merupakan peristiwa langsung atau cerita yang beliau peroleh dari sumber yang sangat dipercaya. Namun, sebagian isi buku ini memang testimoni Buya kepada Pak Annas. Tapi bukan berarti Buya pembela sejati Pak Annas. Buya bercerita dari sisi positif dan negatif yang ada dalam diri Pak Annas. Kalau ceritanya positif, bukan berarti Buya membela. Demikian juga jika negatif, bukan berarti pula Buya penentang. Tapi Buya bercerita apa adanya tentang diri Pak Annas.

Buku ini ditulis Buya pada era Pak Annas menjadi bupati Rokan Hilir karena saat itu Buya boleh dibilang dekat sama Pak Annas. Adapun kisah beliau ketika menjadi gubernur tidak ada karena frekuensi pertemuan tidak seintensif ketika Pak Annas masih di Bagansiapiapi.

Oleh karena itu, buku ini layak untuk dibaca. Dengan membaca buku ini sedikit hal tentang sifat dan sikap Pak Annas bisa dipelajari. Bahkan mungkin saja bisa dijadikan sebagai salah satu sumber untuk penelitian autobiografi.

Akhir kata, seandainya dalam buku ini terdapat kata atau kalimat yang terasa janggal, mohon dimaafkan karena Buya ingin tulisannya seperti itu. Mengalir apa adanya karena itu keluar dari pemikiran beliau.

Tak ada gading yang tak retak, tak manusia yang sempurna. Kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan buku ini sangat kami harapkan.

PinExt HITAM PUTIH ANNAS MAAMUN

Komentar ditutup.