
Sejumlah …… puisi Taufik Sandjojo dalam buku ini, cukup merepresentasikan kepenyairan dirinya tanpa butuh pengakuan atau apa pun namanya. Puisi-puisi Taufik terlahir dari potret kesederhanaan dan keniscayaan manusiawi. Kesederhanaan jiwa dan intuisi yang datang begitu saja saat imaji memanggil-manggil untuk direngkuh dan dipeluk. Bisa dimafhumi bila sebagian besar puisi-puisi yang ada di dalam buku ini melukiskan potret rindu yang terbentang luas. Mulai rindu masa silam, rindu sekolahan, rindu para sahabat dan kekasih, rindu Allah hingga rindu nasib orang-orang nestapa yang terbujur di tepi pelintasan kereta api atau pelataran banjir.
Begitulah Taufik tak hanya asyik dengan rindu dirinya tetapi ketajaman intuisi sebagai makhluk sosial memperlihatkan sebuah kepiawaian untuk merasakan denyut nadi orang-orang lain yang malang sepanjang hidupnya. Puisi-puisi Taufik adalah rumah rindu yang tak berjendela. Rumah rindu yang memungkinkan semua orang dapat singgah dan menghirup wangi imaji yang dituturkannya dalam bait-bait kata yang elok dan mempesona.
Selamat bergabung di Republik Kata-kata, Taufik!***
Fakhrunnah Ma Jabbar,
*Budayawan Melayu dilahirkan di desa Tanjung Barulak, Kampar Riau pada 18 Januari 1959. Banyak buku dan antologi puisi lahir dari buah karyanya, berbagai penghargaan dunia jurnalistik pernah diraihnya. Saat ini bekerja sebagai Deputi Direktur PT Riau Andalan Pulp dan Kertas di Pangkalan Kerinci, Pelalawan Riau. Selain bekerja, Fakhrunnas adalah dosen, memberi ceramah dan seminar budaya, membaca puisi di berbagai kota serta memenuhi undangan manca negara. Tahun 2008 mendapat Anugerah Seni Seniman Pemangku Negeri (SPN) untuk bidang sastra dari Dewan Kesenian Riau (DKR).
———————————–
Judul : Sajak Selembar Daun
Penulis : Taufik Sandjojo
Penerbit : Bahari Press
Tebal/ukuran : 86 hlm, 13×19 cm
Terbit : Februari 2013
ISBN : 978-602-7858-09-1
Harga : Rp 21.000,- (tersedia di Gramedia dan Togamas)
Pengen beli dan baca buku-buku tentang puisi, impian menjadi penulis sejak kecil tapi sudah menulis ratusan judul(koleksi pribadi/belum publish) tidak tahu apakah layak untuk bisa dipublikasikan/dicetak. Karena saya hampir tidak pernah baca buku tentang puisi/antologi. Saya menulis sesuai pikiran dan kata hati saya sendiri. Beberapa tulisan ada di blog saya, silakan dibaca dengan mengklik link nama saya. Terima kasih.