
Pohon aren itu ibunya, parang itu bapaknya. Pada bunga jantan yang belum mekar, ia memanah jantung nira. Dari batang mayang, lahirlah cairan dunia. Cairan gula. Semurni telaga surga. Manis kau kecap tiada tara. Sementara tak jauh dari sana, berserakan hati yang tak mengenal rasa.
Hati itu milik para penyadap nira. penyadap kehidupan dari cairan dunia. meski begitu, di lidah mereka nira tak pernah manis terasa. Sebab dunia ini hanya mngajarkan mereka satu rasa yang tak terdefenisikan. nanar. Pahit seperti getah phon awar-awar.
Pada nira itulah ia mengada. Pada nira itulah, memerahjambu bulan yang abu-abu. Sekalipun, nasib yang tak baik yang datang menjuju. Sebab di tanah ini, pemuda itu telah menghamba pada sang ibu, darinya ia teguk air susu, nira sebumbung bambu.
Buku ini berisi 30 puisi pemenang Lomba Cerpen Remaja 2012 tingkat nasional yang diikuti oleh ratusan peserta. Buku yang sangat menarik bagi penyuka dan penulis cerpen, harus dikoleksi
Judul | : | Serahim Nira |
Penulis | : | Zakiyah Sabdosih, dkk |
Penerbit | : | Writing Revolution |
Tebal | : | viii+156 |
ISBN | : | 978-602-19968-8-1 |
Harga | : | Rp 32.000,- |
Order | : | (klik disini) |